Sabtu, 11 Juli 2009

ME Kedua





Menyesal Putus Asa

Wahai konstanta jiwa jangan telanjang

Belajar, bekerja, rokok adalah tuhan

Dengan hasrat mokva engkau teriang

Bacalah jiwa hati dengan maafan

Jangan adat jadi koadrat

Menangis tinggalkan menangis

Sedih penyakit berkarat-karat

Putus asa nengiskan ngais-ais

Menyesal gerak maju masa depan

Masa depan tingggalkan masa depan jiwa

Masa depan jiwa kubur jiwa angan

Jiwa angan terpendam tawa ria

Paiton,27 maret 2005

Pergi

Jiwa

Hati

Menangis

Dalam

Masa

Ninggalkan

Menangis

Putus

Asa

Tinggalkan

Menyesal menangis putus asa













Linglung

Aku tak tahu, apa yang harus aku kerjakan dalam hidupku ini.

Namun, aku mempunyai apa dalam hidup, yang tak pernah aku sesali

Dalam terlonta aku termenung seorang diri

Jiwaku tak menentu kemana aku harus berbuat

Namun jiwa selalu dalam ketidakpastian

Karena aku tak tahu harus memulainya

Apa atas bawah sasmping dan lain-lain

Sekarang saat ini aku dalam ketidakpastian kedepan kebelakang keatas kebawah

Tolongin gue, gue dalam ketidakpastian

Aku berdiri aku tidur




Kidung*

Tuhan…

Tuhan itu

Tersipu malu

Konon…

Tintah-Nya beraroma surgawi

Kehendak-Nya menusuk jari-jari kematian

Wahai konstanta jiwa…

Tuhanmu merekayasa

Adat jadikan kodrat

Kamut lesah Ilahiyah

Dia memang menutup wajah

Seakan seantero jagat kehilangan roh

Aku tengadah

Kembali…

Hasrat maut mengilhami hayat

Namun…

Ku coba menatap malam

Malah gerhana 12 purnama

Sering kutanya hujan

Malah kemarau seribu musim

*Muhammad Bukhori For my loving Brother Ervan Adi Prayitno

Tawakkal

Kemana aku harus pergi

Apakah aku harus ke alam

Dimana aku akan mencari

Kenapa aku harus bingung

Bingung adalah penyakit manusia

Bingung akan parah dalam hati

Tuhan kukubur anganku

Untuk abdi sejatiku

Amin!

Cer-Bond,270904


Hidup adalah Hidup

Manusia dimana harga dirimu

Mengapa engkau diam manusia

Apakah engkau tidak mengerti

Manusia mati namun tidak mati

Manusia hidup namun tidak hidup

Oh…! Manusia

Hidup adalah hidup

Nurul Jadid,061004

Surat Untuk Ayah

Tuhan maafkan dosa-dosaku dan beliau

Beliau yang memberiku kenyamanan hidup melalui-Mu

Aku tidak kuasa menahan diriku yang malang

Cintakanlah aku pada-Mu

Rindukanlah aku pada-Mu

Siapa yang bissa merindukan dan mencintakan pada-Mu

Selain Engkau yang maha raja dan diraja

Aku serah diri dan

Diam kepada-Mu

Amin!

American, 091004

Hidup adalah gerak maju

Hidup adalah gerak maju

Hukum semacam inilah yang mengatur dunia

Dalam permainan tidak ada kata berhenti

Diam sedikit berarti mati!

California, 271003


Hidup adalah cermin

Hidup adalah gerak maju

Hidup adalah ujian

Hidup adalah cermin

Nurul Jadid, 011104

Gaul

Apa itu gaul

Gaul itu apa

Siapa itu gaul

Gaul itu siapa

Dimana itu gaul

Gaul itu dimana

Kapan itu gaul

Gaul itu kapan

Bagaimana…

Bagaimana itu gaul

Gaul itu bagaimana

Karang ayar, 281004

Tidurlah*

Tidurlah sayang karena bebatuan

Tak mungkin kau paksa menjadi rembulan

Rembulahpun terlalu betina dalam percintaan

Tidurlah sayang sekedar meminta

Tuhan untuk telanjang dan mengubur suara

Suara cinta dengan kebisuan cahaya

For my loving brother Ervan Adi Prayitno

*Achmad Dhofir; Paiton, Mey, 21st 2004

Berjalan

Kususuri sepanjang jalan

Dari setiap denyut jantung

Dengan hasrat yang terombang-ambing

Berjalan dengan penuh semangat aku

Tanpa terfikir olehku dalam diriku

Tak tahu yang terjadi dalam nadiku

Oh, alangkah indahnya aku dalam aku

Melihat orang aku tertegun

Tanpa memahami diri aku tatapan

Wahai jiwa jangan engkau ikhlas maafan

Tanpa denyut pena yang berjalan

Seorang diujung jalan engkau terpaku

Melihat tanpa adanya kekeliruanku

Engkau terlalu dalam ketidakpastianku

Wahai kamu yang terlonta dalam anganku

Salammu terlalu sederhana dalam hasrat

Kamar, 290405

Aku Ingin

Aku ingin menjadi penyihir kegelapan

Yang mampu menyihir kegelapan

Aku ingin menjadi padi

Lama tambah tawadduk

Aku ingin menjadi air

Yang dapat merubah bentuk

Aku ingin menjadi laut

Menampung air segala bentuk

Malang, 231003

Pengembara Cinta

Cinta Tiga

Rindu adalah

Kasih& akal

Sayang adalah jiwa

Apa

Dan

Bagaimana

Paiton, 031104


Cobalah Kembali Kau Hafal Senja*

Angin yang dulu mengusap wajah malaikat

Kembali terantuk dibatu-batu bisu kerajaan syaitan

Asytaghfirullah…

Petir yang dulu kau bakar pada 17 agustus ’45 masih saja kau anggap sebagai pungtung rokok berwarna bangkai yang spontan langsung kau buang dengan segenap perasaan jijik

Diakhir desember 2002, diawal gerimis kita yang belum tentu menjadi hujan yang diridhohi tuhan jengkal-jengkal makam pejuang tetap saja dibulan-bulani gelatuk geram begitupun kini terenyit bumi modernisasi kian terhimpit dalam jerit rasa sakitnya melebihi tiga setengah abad penjajahan yang demi Allah takkan bisa kau sembuhkan dengan maha tekhnologi yang kau dewa-dewakan

Semoga tuhan tidak melaknat ikrar yang dulu kau kibar sementara kini saat ini kau lempar dengan ingkar lantas ibar Uswatun Hasanah yang dulu kau siar dan kini berhambur bubar tanpa sebesar gambar

Bukan oleh siapa apa atau seterusnya tapi karena angkuh, congkak, gila, buta dan lagi-lagi kau sebut modern deret gelenggang nusantara yang dulu lukis dengan sholawat nabi kini kau sihir menjadi gemerlap lampu diskotik dan rumah bordil

Sehabis kerjat memanjat hasrat hajatmu dilembayung nostalgia manipulasi dari seusai jumput keserakahan dipetik dalam henyak manusia-manusia durhaka setelah selerai diusap sepincok sulapan para pecinta hegomoni dan kamuflase setelah angka-angka rentakan menghantui pelacur di masjid gereja dan tempat yang lain sepintas kuharap bukan selamanya tak pernah ku hirau sanyup-sanyupnya sajak-sajak tuhan yang terus berarak begitupun kasih kinasih puisi-puisi Ilahi yang mungkin hanya bisa membuatmu terbenak

Wahai kalian yang berpayung abdi maya pada

Jangan kau sesali kenal seroja

Coba kau hafal kembali garis gerimis senja

Coba kau tatap mendung dengan ikhlasnya maaf

Coba kau bujuk angan dengan sucinya tangan

Supaya darahmu yang telah mengumbun takkan terlahir bersama gelas pecah

Atau jiwa manusiawimu juga akan kau tasbihkan sebagai budak industrisasi ketololan itu atau tuhan dan nabimu akan kau perdagangkan dengan segumpalan akalmu yang sampah takkan mandiri sampai kiamat menjemput dunia…tidak…!

Sebab manusia tidak punya saham dalam sejarah terciptanya langut dan bumi walau secuil atompun tidak…tidak…!!

*Achmad Dhofi For my loving brother Ervan Adi Prayitno; Paiton, 171204


Munajad Cinta

Cinta laksana air yang membuatku tak tahu harus berbuat apa, ada hal sesuatu yang berjejolak dalam jiwa dan hati. sebab, jiwa dan hati harus bersatu dalam mempertemukan cinta. Tanpa keduanya, orang tidak akan sadar apa yang harus diperbuat. Maka dari itu jangan pernah engkau menolak cinta sebab cinta karunia tuhan yang sangat besar, yang diberika kepada makhluk. Jangan sesali engkau kenal kepada tabi’at cinta. Tuhan, aku memohon dan mengemis kepadamu teruntuk pertemukan dengan diriku yang sebenarnya. Sebab aku tidak mengerti akan ku. Dan karena, engkaulah satu-satunya penolong yang dapat menolong ku dari segala yang Engkau berikan. Tuhan berilah aku jalan yang engkau ridho’I dari setiap sisi kehidupan ku untuk mencari dalam kesetiaan yang harus aku jalani untuk mendapatkan hidup abdi dalam ridho-Mu.

Grujugan,290405

Ilusinasi

Berjalan dengan penuh semangat dan kenyakinan

Tanpa sadar akan bunga datang semerbak

Berjalan tanpa kesadaran dan kejiwaan

Dalam diri tak tertegun aku tajuk

Sebab puisi adalah suara hati jangan engkau buat dengan busukmu

Grujugan, 260405

Teman*

Kumohon kepadamu

Kuharap darimu

Lontarkan aku secibis harapan

Sekelimut kasih

Untuk kuobati luka

Kumaafkan dirimu

Lalu ku hukum jiwaku pada kesedihan

Terasing dalam kecerian abdi selamanya

Berilah aku

Seribu harapan

Sejuta dorongan

Buat pengobat jiwaku

Sudikah kiranya

Hamparkan padaku

Saujana harapan

Untuk kecapi

Setetes kebahagian

Kuabadikan kenangan sejuta harapan bersamamu

Dan…

Biarlah aku mencari dan mencari

Harapan yang tak pasti

*Muhammad Bukhori For my loving Brother Ervan Adi Prayitno

Kembali

Tertawa namun tak tertawa dalam gelap

Sendiri menangis hati, jiwa, rasa, raga dalam sadar

Sadar buat pertanyaan untuk adat jiwa

Kembali…

Penyihir kelelawar bersenggama dalam maaf

Rasa sedih dalam serius tak mengerti

Kerinduan yang terdalam

Jangan sesali kenal adat dengan

Coba kembali kedalam rasio bekerja

Kusadarkan…

Kebingungan dalam jiwa kebingungan

Namun rasa kebingungan tanpa

Untuk terlangkah

Malah keterberdayaab datang

Dengan bersejud tuhan

Paiton,110505

Kembali 2

Coba engkau tatap gelap dengan ikhlasnya maaf

Indahnya kembali dalam dekat tuhan

Ternyata indahnya indah dalam sangat

Merintih indah kembali

Sholat tenang hati gembira nan damai

Paiton, 180505

Uang?

Tuhan aku mengemis kepadamu tuk sekedar menghilangkan rasa taklit terhadap kehidupan

Banyak orang yang mengharapkan uang

Orang beranggapan uang adalah segalanya dalam hidup

Tapi, kenapa masih banyak orang kaya raya dikehidupannya merasa susah, sedih, pahit, sakit dan masih banyak yang lainnya.

Saya kembalikan lagi persoalan diatas

“apakah benar-benar uang dalam kehidupan itu adalah segala-galanya?

Jawabanya adalah hati murani manusia yang tumbuh subur dalam jiwa