
kita membaca adakah manfaat
kita berbuat adakah balasan
kita melihat adakah yang dilihat
kita merasakan adakah perasaan
kita mecari adakah hasil
semua adalah proses
Menyesal Putus Asa
Wahai konstanta jiwa jangan telanjang
Belajar, bekerja, rokok adalah tuhan
Dengan hasrat mokva engkau teriang
Bacalah jiwa hati dengan maafan
Jangan adat jadi koadrat
Menangis tinggalkan menangis
Sedih penyakit berkarat-karat
Putus asa nengiskan ngais-ais
Menyesal gerak maju masa depan
Masa depan tingggalkan masa depan jiwa
Masa depan jiwa kubur jiwa angan
Jiwa angan terpendam tawa ria
Paiton,27 maret 2005
Jiwa
Hati
Menangis
Dalam
Masa
Ninggalkan
Menangis
Putus
Asa
Tinggalkan
Menyesal menangis putus asa
Aku tak tahu, apa yang harus aku kerjakan dalam hidupku ini.
Namun, aku mempunyai apa dalam hidup, yang tak pernah aku sesali
Dalam terlonta aku termenung seorang diri
Jiwaku tak menentu kemana aku harus berbuat
Namun jiwa selalu dalam ketidakpastian
Karena aku tak tahu harus memulainya
Apa atas bawah sasmping dan lain-lain
Sekarang saat ini aku dalam ketidakpastian kedepan kebelakang keatas kebawah
Tolongin gue, gue dalam ketidakpastian
Aku berdiri aku tidur
Kidung*
Tuhan…
Tuhan itu
Tersipu malu
Konon…
Tintah-Nya beraroma surgawi
Kehendak-Nya menusuk jari-jari kematian
Wahai konstanta jiwa…
Tuhanmu merekayasa
Adat jadikan kodrat
Kamut lesah Ilahiyah
Dia memang menutup wajah
Seakan seantero jagat kehilangan roh
Aku tengadah
Kembali…
Hasrat maut mengilhami hayat
Namun…
Ku coba menatap malam
Malah gerhana 12 purnama
Sering kutanya hujan
Malah kemarau seribu musim
*Muhammad Bukhori For my loving Brother Ervan Adi Prayitno
Tawakkal
Kemana aku harus pergi
Apakah aku harus ke alam
Dimana aku akan mencari
Kenapa aku harus bingung
Bingung adalah penyakit manusia
Bingung akan parah dalam hati
Tuhan kukubur anganku
Untuk abdi sejatiku
Amin!
Cer-Bond,270904
Hidup adalah Hidup
Manusia dimana harga dirimu
Mengapa engkau diam manusia
Apakah engkau tidak mengerti
Manusia mati namun tidak mati
Manusia hidup namun tidak hidup
Oh…! Manusia
Hidup adalah hidup
Nurul Jadid,061004
Tuhan maafkan dosa-dosaku dan beliau
Beliau yang memberiku kenyamanan hidup melalui-Mu
Aku tidak kuasa menahan diriku yang
Cintakanlah aku pada-Mu
Rindukanlah aku pada-Mu
Siapa yang bissa merindukan dan mencintakan pada-Mu
Selain Engkau yang maha raja dan diraja
Aku serah diri dan
Diam kepada-Mu
Amin!
American, 091004
Hidup adalah gerak maju
Hidup adalah gerak maju
Hukum semacam inilah yang mengatur dunia
Dalam permainan tidak ada kata berhenti
Diam sedikit berarti mati!
Hidup adalah cermin
Hidup adalah gerak maju
Hidup adalah ujian
Hidup adalah cermin
Nurul Jadid, 011104
Apa itu gaul
Siapa itu gaul
Dimana itu gaul
Kapan itu gaul
Bagaimana…
Bagaimana itu gaul
Karang ayar, 281004
Tidurlah*
Tidurlah sayang karena bebatuan
Tak mungkin kau paksa menjadi rembulan
Rembulahpun terlalu betina dalam percintaan
Tidurlah sayang sekedar meminta
Tuhan untuk telanjang dan mengubur suara
Suara cinta dengan kebisuan cahaya
For my loving brother Ervan Adi Prayitno
*Achmad Dhofir; Paiton, Mey, 21st 2004
Berjalan
Kususuri sepanjang jalan
Dari setiap denyut jantung
Dengan hasrat yang terombang-ambing
Berjalan dengan penuh semangat aku
Tanpa terfikir olehku dalam diriku
Tak tahu yang terjadi dalam nadiku
Oh, alangkah indahnya aku dalam aku
Melihat orang aku tertegun
Tanpa memahami diri aku tatapan
Wahai jiwa jangan engkau ikhlas maafan
Tanpa denyut pena yang berjalan
Seorang diujung jalan engkau terpaku
Melihat tanpa adanya kekeliruanku
Engkau terlalu dalam ketidakpastianku
Wahai kamu yang terlonta dalam anganku
Salammu terlalu sederhana dalam hasrat
Kamar, 290405
Aku Ingin
Aku ingin menjadi penyihir kegelapan
Yang mampu menyihir kegelapan
Aku ingin menjadi padi
Lama tambah tawadduk
Aku ingin menjadi air
Yang dapat merubah bentuk
Aku ingin menjadi laut
Menampung air segala bentuk
Pengembara Cinta
Cinta Tiga
Rindu adalah
Kasih& akal
Sayang adalah jiwa
Apa
Dan
Bagaimana
Paiton, 031104
Cobalah Kembali Kau Hafal Senja*
Angin yang dulu mengusap wajah malaikat
Kembali terantuk dibatu-batu bisu kerajaan syaitan
Asytaghfirullah…
Petir yang dulu kau bakar pada 17 agustus ’45 masih saja kau anggap sebagai pungtung rokok berwarna bangkai yang spontan langsung kau buang dengan segenap perasaan jijik
Diakhir desember 2002, diawal gerimis kita yang belum tentu menjadi hujan yang diridhohi tuhan jengkal-jengkal makam pejuang tetap saja dibulan-bulani gelatuk geram begitupun kini terenyit bumi modernisasi kian terhimpit dalam jerit rasa sakitnya melebihi tiga setengah abad penjajahan yang demi Allah takkan bisa kau sembuhkan dengan maha tekhnologi yang kau dewa-dewakan
Semoga tuhan tidak melaknat ikrar yang dulu kau kibar sementara kini saat ini kau lempar dengan ingkar lantas ibar Uswatun Hasanah yang dulu kau siar dan kini berhambur bubar tanpa sebesar gambar
Bukan oleh siapa apa atau seterusnya tapi karena angkuh, congkak, gila, buta dan lagi-lagi kau sebut modern deret gelenggang nusantara yang dulu lukis dengan sholawat nabi kini kau sihir menjadi gemerlap lampu diskotik dan rumah bordil
Sehabis kerjat memanjat hasrat hajatmu dilembayung nostalgia manipulasi dari seusai jumput keserakahan dipetik dalam henyak manusia-manusia durhaka setelah selerai diusap sepincok sulapan para pecinta hegomoni dan kamuflase setelah angka-angka rentakan menghantui pelacur di masjid gereja dan tempat yang lain sepintas kuharap bukan selamanya tak pernah ku hirau sanyup-sanyupnya sajak-sajak tuhan yang terus berarak begitupun kasih kinasih puisi-puisi Ilahi yang mungkin hanya bisa membuatmu terbenak
Wahai kalian yang berpayung abdi maya pada
Jangan kau sesali kenal seroja
Coba kau hafal kembali garis gerimis senja
Coba kau tatap mendung dengan ikhlasnya maaf
Coba kau bujuk angan dengan sucinya tangan
Supaya darahmu yang telah mengumbun takkan terlahir bersama gelas pecah
Atau jiwa manusiawimu juga akan kau tasbihkan sebagai budak industrisasi ketololan itu atau tuhan dan nabimu akan kau perdagangkan dengan segumpalan akalmu yang sampah takkan mandiri sampai kiamat menjemput dunia…tidak…!
Sebab manusia tidak punya saham dalam sejarah terciptanya langut dan bumi walau secuil atompun tidak…tidak…!!
Munajad Cinta
Cinta laksana air yang membuatku tak tahu harus berbuat apa, ada hal sesuatu yang berjejolak dalam jiwa dan hati. sebab, jiwa dan hati harus bersatu dalam mempertemukan cinta. Tanpa keduanya, orang tidak akan sadar apa yang harus diperbuat. Maka dari itu jangan pernah engkau menolak cinta sebab cinta karunia tuhan yang sangat besar, yang diberika kepada makhluk. Jangan sesali engkau kenal kepada tabi’at cinta. Tuhan, aku memohon dan mengemis kepadamu teruntuk pertemukan dengan diriku yang sebenarnya. Sebab aku tidak mengerti akan ku. Dan karena, engkaulah satu-satunya penolong yang dapat menolong ku dari segala yang Engkau berikan. Tuhan berilah aku jalan yang engkau ridho’I dari setiap sisi kehidupan ku untuk mencari dalam kesetiaan yang harus aku jalani untuk mendapatkan hidup abdi dalam ridho-Mu.
Grujugan,290405
Ilusinasi
Berjalan dengan penuh semangat dan kenyakinan
Tanpa sadar akan bunga datang semerbak
Berjalan tanpa kesadaran dan kejiwaan
Dalam diri tak tertegun aku tajuk
Sebab puisi adalah suara hati jangan engkau buat dengan busukmu
Grujugan, 260405
Teman*
Kumohon kepadamu
Kuharap darimu
Lontarkan aku secibis harapan
Sekelimut kasih
Untuk kuobati luka
Kumaafkan dirimu
Lalu ku hukum jiwaku pada kesedihan
Terasing dalam kecerian abdi selamanya
Berilah aku
Seribu harapan
Sejuta dorongan
Buat pengobat jiwaku
Sudikah kiranya
Hamparkan padaku
Saujana harapan
Untuk kecapi
Setetes kebahagian
Kuabadikan kenangan sejuta harapan bersamamu
Dan…
Biarlah aku mencari dan mencari
Harapan yang tak pasti
*Muhammad Bukhori For my loving Brother Ervan Adi Prayitno
Kembali
Tertawa namun tak tertawa dalam gelap
Sendiri menangis hati, jiwa, rasa, raga dalam sadar
Sadar buat pertanyaan untuk adat jiwa
Kembali…
Penyihir kelelawar bersenggama dalam maaf
Rasa sedih dalam serius tak mengerti
Kerinduan yang terdalam
Jangan sesali kenal adat dengan
Coba kembali kedalam rasio bekerja
Kusadarkan…
Kebingungan dalam jiwa kebingungan
Namun rasa kebingungan tanpa
Untuk terlangkah
Malah keterberdayaab datang
Dengan bersejud tuhan
Paiton,110505
Kembali 2
Coba engkau tatap gelap dengan ikhlasnya maaf
Indahnya kembali dalam dekat tuhan
Ternyata indahnya indah dalam sangat
Merintih indah kembali
Sholat tenang hati gembira nan damai
Paiton, 180505
Uang?
Tuhan aku mengemis kepadamu tuk sekedar menghilangkan rasa taklit terhadap kehidupan
Banyak orang yang mengharapkan uang
Orang beranggapan uang adalah segalanya dalam hidup
Tapi, kenapa masih banyak orang kaya raya dikehidupannya merasa susah, sedih, pahit, sakit dan masih banyak yang lainnya.
Saya kembalikan lagi persoalan diatas
“apakah benar-benar uang dalam kehidupan itu adalah segala-galanya?
Jawabanya adalah hati murani manusia yang tumbuh subur dalam jiwa
Ijinkanlah
Ijinkanlah sayang tumpahkan roh bunga
Yang lama tertanam dalam asa
Asa yang jauh dalam jiwa
Jiwapun bisu dalam berkata-kata
Ijinkanlah sayang tolak pahit
Sekedar datangnya manis madu
Madu terekam jelas dipita ingat
Pita terlalu cepat untuk maju
Ijinkanlah sayang merindukanmu
Tanpa teman, angin, kopi dan rokokku
Semua terbuka oleh file-filemu
Tentang sejarah kau dan aku
Ijinkanlah sayang sekedar meminta
Lamongan tentang winko babatmu
Yang tetap terinyang madu 22
22 Desember awal dan ciptamu
Sekuntum bunga ditaman surgawi
SC akan file-file kita selalu
Akankah bunga liliku tetap mekar
Akankah aromanya wangi segar
Akankah terganggu kumbang berjajar
Jangan gugur bunga liliku yang segar
Tuhan dengan asa bunga liliku engkau
Pagar dengan tembok besar cina
Dari kumbang-kumbang
Ijinkanlah dengar jiwa
Jiwa menahan rindu tak terbendung
Dan raungan jagat raya
Menggelegarkan harapan
Federation language Development Institution, 030105
Nafas tubuhmu
Hidupku telah ternodai olehmu yang terdalam
Masak aku harus berotakkan dalam penaku
Oh terlalu hina aku berharp dalam
Aroma nafas tubuh wahai sahabat
Federation language Development Institution, 030105
Ijikanlah hamba ini menumpahkan segala isi hati ini yang telah lama mengendap di dasar yang paling dalam
Kadang memang kita tidak bisa menolak kenangan pahit, tidak pula kita mengharapkan yang manis. Itu semua terekam sangat jelas di dalam pita-pita memori ingatan kita.
Ketika kita termenung seorang diri, tanpa teman, tanpa angin, tanpa kopi dan rokok. Teringat akan segala kenangan-kenangan, kembali terbuka file-file yang tersimpan. Tentang sahabat, tempat, kejadian-kejadian yang sudah terlewati.
Oh…Lamongan
Sekuntum bungan lili yang sedang mekar di taman surgawi. SC (school centre), akan aku ingat selalu.
Akankah bunga liliku tetap mekar? Menyebarkan aroma semerbak mewangi? Ataukah liliku telah layu, gugur ke tanah karena di jarah habis-habisan oleh kumbang yang fuck shit!
Oh tuhan dengan ini hamba berharap, semoga bungan hamba tetap mekar dan terhindar dari kumbang itu. Terjaga dengan pagar-pagar sebesar tembok Cina. Amin
Akankah kau mendengar keluhan jiwa ini? Yang telah lama menahan rindu-rindu yang tak terbendung dengan raungan-raungan yang menggelegarkan jagat raya ini.
Aku berharap begitu
Malang, 020105; 03,00 am; Chairul rosi.
Ke“teater”an*
Teater adalah suatu peristiwa kesenian sebagai sebuah peristiwa, teater tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat penonton. Untuk berinteraksi menikmati sajian artistik panggung dan estetika pemanggungnya. Ketika teater sudah dihadirkan akan menghasilkan apresiasi interpretsi yang beragam.
Teater bukanlah sejarah, seperti juga contoh kesenian lainnya, lakon yang dihadirkan terkadang juga menjadikan representasi dari masalah yang tengah dihadapi. Meskipun tidak selalu demikian siratan-siratan yang muncul melalui dialog, lewat kata-kata yang disajikan, bahasa tubuh, tidaklah lepas begitu saja dari aspek masyarakatnya (realis). Karakter yang dibangun lewat tokoh-tokohnya, bisa menjadi pembacaan pada masalah sosial seperti sekarang ini.
Teater merupakan capaian tertinggi dari kesustraan. Setidaknya hal ini berlaku dimasyarakat Mesir. Ia (teater) hadir sebagai sastra, seni rupa, musik dan seni gerak atau tari. Dan kekuatan sastra adalah kata-kata, tutur cerita, lewat bangunan imajinasinya.
Mengembalikan teater pada kata. Ia (teater) hendak memberikan penawaran pada intensitas denyut kehidupan kita. Bukan dengan berita atau peristiwa kemanusiaan. Teater bisa memberikan kemungkinan-kemungkinan di luar kenyataan-kenyataan sehari-hari.
Lalu dimanakah teater dapat/bisa mengambil pesan? Renungan-renungan dari bahasa tubuh dan kata-kata akan mudah memberikan kesadaran baru lagi kenyataan yang kita hadapi bersama. Tidak mudah dilakukan misalnya dengan keseriusan, keaktifan peminat atau pelaku seni untuk menangkap makna-maknanya.
*Muftia Nurul Purna Sari (Tia “Bubby æ”) Teater Tair, cicak, KSP2B (Komunitas seni Pelajar Pemuda babat);
Hii Pujangga…!
Mungkin aku tak bisa memainkan kata-kata seperti dirimu aku hanya bisa berpijar pada duniaku. Dunia yang selalu nyata … yang selalu sesuai dengan kata hati. Sebernya aku tak tau apa yang yanggg harus aku tulis pada kertas ini. Aku hanya menuangkan dan mengikuti segala isi hati. Jadi jika nanti kata-kataku ada yang yang kurang berkenan, MAAFKAN!
Dear Ervan … !
Setiap orang mempunyai hak untuk mencintai dan di cinta begitupun aku, aku tak melarang untuk dicinta begitu pula sebaliknya aku tak bisa dilarang/dipaksa untuk mencinta. Biarkan saja rasa yang memilih, karena sebuah perasaan itu tidak bisa dipaksa.
Mungkin benar jika cinta datang tak satupun yang mengelaknya, cinta datang kapan dan dimana saja. Sebab cinta memang tak mengenal ruang dan waktu. Sebab demikian, kita tak bisa menyalahkan siapapun.
Kawan!
Aku tak mau menjadi duri dalam hidupmu ataupun pembawa luka dalam jiwa dan hatimu, mulai sekarang aku ingin melihat senyum tulus dari seorang sahabat, senyum tanpa paksaan yang terbias di kedua sudut bibirmu. Jadi biarkan aku bangun kembali museum senyummu yang telah tanpa sengaja aku runtuhkan, dengan benang biru yang akan merajut sebuah ikatan baru, ikatan yang lebih berati dan tak kalah eratnya dengan cinta yaitu: PERSAHABATAN!
Biaralah hanya rasa itu yang tumbuh dan berkembang dalam hati dan jiwa ini. Dan mampu mengobati luka hatimu dan menyapu kegersangan yang yang bersarang didalamnya.
Yakinlah kawan!!!
“sebuah persahabatan yang sejati akan lebih berarti daripada kata-kata yang tidak pasti”.
Aku hanya bisa berpesan
“jangan sampai kita dikendalikan dan diperbudak oleh cinta, tapi sebalikanya, kita yang harus bisa mengendalikan dan memperudak cinta’.
Oya! Satu lagi.
Aku tidak keberatan jika aku dijadikan penyemangatmu terutama dalam kuliahmu, malah dengan sangat senang hati. Dan maaf … telah membuatku masuk dalam kehidupanmu.